Rabu, 11 November 2015

Investigasi

Investigasi
Berita ini tak jauh berbeda dengan laporan interpretatif, berisi tentang opini yang mana mengharuskan repoter menganalisis secara langsung untuk membuktikan kebenaran dari berita tersebut. Dan dalam pelaksanaannya biasanya para wartawan melakukannya secara ilegal atau tidak etis.

Contoh :
Disebutlah kedai bakso ‘Bersaudara’ (nama yang disamarkan) yang terletak di daerah Bekasi, dan telah berdiri sejak 15 tahun silam merupakan kedai bakso yang tak pernah sepi pengunjung sejak pertamakali didirikan. Kedai yang bisa dibilang tidak terlalu besar, namun dengan cita rasanya mampu membuat pengunjung rela mengantri hanya untuk mendapatkan semangkuk bakso. Namun beberapa tahun silam kedai bakso kecil ini menggegerkan warga sekitar dengan beredarnya isu kalau daging bakso yang terdapat pada baksonya merupakan daging tikus. Isu tersebut tak ayal membuat warga melaporkan pemiliknya pada kelurahan setempat sehingga dalam proses pemeriksaan kedai tersebut menutup usahanya. Setelah melewati pemeriksaan, ternyata kedai tersebut tidak positif dalam penggunaan daging tikus, sehingga pembukaan kembali kedai bakso tersebutpun diadakan. Dan tentu, pelanggan yang sebelumnya nampak enggan mendatangi kedai tersebutpun sekarang kembali. Dan pemilik kedai memastikan kejadian seperti ini tidak akan terjadi lagi. (sumber: https://nurrapriliaa.wordpress.com/)



Referensi :
  1.  Sumadiria, Haris. 2008. Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature. Cetakan Ketiga. Bandung: Simbuisa Rekatama Media.

Laporan Interpretatif

Laporan ini merupakan laporan yang lebih dari sekedar straight news dan depth news.  Berita ini adalah berita yang dikembangkan melalui sudut pandang dan opini sang wartawan atau nara sumber yang kompeten atas berita yang muncul sebelumnya, sehingga berita ini di gabungkan antara fakta antara fakta dan interpretasi. Dan biasanya memberitakan laporan yang sifatnya memfokuskan pada isu, masalah atau peristiwa kontroversial. Tapi dari keseluruhan fokus beritanya masih berbicara mengenai fakta yang terbukti bukan sekedar opini. Wartawan diharuskan menganalisis dan menjelaskan, maka dari itu tak jarang wartawan sering kali mendapati masalah dalam pencarian fakta. Dan biasanya laporan ini dipusatkan untuk menjawab pertanyaan mengapa. Dan karena bergantung pada penilaian pada nilai dan fakta berita, maka pembaca sering menyebutnya dengan ‘opini’.

Contoh :
 BENARKAH MAKANAN KALENG ASAL THAILAND MENGANDUNG VIRUS HIV?
Rumor yang beredar melalui blackberry messenger di kalangan masyarakat akhir-akhir ini menyatakan bahwa makanan kaleng asal Thailand mengandung virus HIV.

Berikut ini merupakan isi rumor yang beredar di masyarakat:
"Beli makanan kalengan jangan beli dari negara tetangga (Thailand).
(diumumkan pada hari ini tanggal 26 Agustus 2013 pukul 10.01)
** Rab, 28 Agu 11:28 **
Pemberitahuan genting dan penting: teman-teman dan keluarga tercinta, hati-hati konsumsi buah kaleng, khususnya buah kaleng produksi Thailand, karena 200 lebih penderita AIDS di Thailand dibawah pemimpin penderita AIDS menyerbu masuk ke pabrik-pabrik buah kaleng dan meneteskan darah bervirus.  Mereka ke tempat pengolahan buah kaleng dalam pabrik-pabrik tersebut, hal ini sudah diakui kebenarannya oleh dinas kesehatan setempat. Dan untuk menghindari bertambah korban; produk buah2 seperti rambutan, puding mangga, lengkeng, ling Zi, ma yu dan lain-lain sudah diturunkan dari rak supermarket. Setelah terima info ini mohon di BC ke kontak2 anda! Mencegah selamanya lebih efektif daripada mengobati."

Dengan adanya pesan di atas  perlu adanya sikap kehati-hatian dari diri kita agar dapat lebih cermat lagi dalam memilah makanan yang akan kita konsumsi. Benar atau tidaknya berita tersebut setidaknya dapat kita jadikan pelajaran,  dan menganggapi adanya berita seperti ini alangkah lebih baiknya kita mengonsumsi makanan segar yang alami agar kesehatan tubuh kita dapat terjamin. (sumber : http://zulhajnie.blogspot.co.id/)

Referensi:
  1. Willing, S. (2010). Laporan Interpretatif. In Jurnalistik; Petunjuk Teknis Menulis Berita (p. 105). Jakarta: Erlangga.
  2. http://zulhajnie.blogspot.co.id/2014/11/berita-interpretatif.html





Kamis, 29 Oktober 2015

Berita Soft News

Harus Pedulikah? Atau Dibiarkan Saja?

BEKASI- Dean (19), yang merupakan mahasiswi semester 5 di universitas swasta yang sering melancong ke Ibukota dengan menggunakan angkutan umum, dan disini ia mengungkapkan mengenai kebimbangannya untuk memberi uang untuk para gelandangan yang tak jarang mengamen bahkan dengan terang-terangan meminta uang dengan cara halus dan sedikit memaksa pada bus-bus kota. Salah satunya mengenai pengalamannya ketika menaiki bus jurusan Bekasi-Kota, terhitung sudah ada 6 pengamen yang naik turun untuk mencoba mendapatkan pundi-pundi uang, dari yang menyanyi hanya bermodalkan beras didalam botol, sampai yang rela membawa alat-alat musik bahkan hanya bermodal suara layaknya ancaman halus untuk sekedar mendapatkan uang. Dan sebagaimana umumnya yang kita lihat, bahwa kisaran umuran merekapun beragam, namun rata-rata mereka yang mengamen berada diusia produktif.

Seperti yang kita ketahui, bahwa faktor ekonomi sangat banyak pengaruhnya pada kehidupan bangsa kita ini. Sedikitnya lapangan kerja dan kurang memenuhinya sumber daya manusia merupakan permasalahan yang mendukung faktor ekonomi tadi. Bisa dibilang kita tak lagi asing dengan alasan klise kalau pencuri mencuri karena alasan ekonomi, terlalu sering untuk didengar. Banyaknya bayang-bayang kehidupan mapan pada masyarakat desa membuat mereka berbondong-bondong untuk mencari keberuntungan di Ibukota, namun kadang bukan senanglah yang didapat melainkan sesat yang didapat, karena tidak sedikit yang melakukan hal-hal yang tidak manusiawi hanya karena berharap mendapatkan sesuap nasi.


“Mereka tak jarang memaksa, namun tak jarang juga ada yang pasrah”, ujarnya. “Kalau memang layak di kasih uang ya, saya kasih”, lanjut Dean. Namun melihat adanya anak-anak kecil yang tak jarang bekerja untuk mengamen, Dean terkadang jadi ragu untuk memberi uang, alasannya mereka terlalu kecil untuk dibuat haus akan uang dengan kerjaan seperti itu. “Memang sih mungkin anak-anak itu berniat untuk membantu orang tuanya, namun yang saya takutkan dengan saya memberi nantinya mereka jadi kebiasaan”, jelas Dean mengungkapkan keraguannya untuk memberi uang pada anak-anak yang mengamen. “Memang sih, balik lagi ke lingkungan keluarganya”, ucap Dean yang disambut anggukan ringan dari saya. Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pertama yang sangat penting untuk membentuk pribadi yang lebih tangguh untuk melanjutkan kehidupan yang lebih baik dan karena faktor ekonomi tadi, kadang lingkungan keluarga bisa menjadi lingkungan kewaspadaan bagi siapapun.

Berita Hard News

Tabrak Minibus, Pria ini Akui Tak Sadar


BANTAR GEBANG- Jum’at dini hari terjadi kecelakaan tunggal antara pengendara sepeda motor dengan minibus di jalan Macem, tepatnya di depan jalan masuk area Sekolah Model Insan Madani. Kecelakaan terjadi ketika pengendara sepeda motor melaju kencang tanpa menyadari bahwa ada minibus yang hendak berbelok memasuki area sekolah dari arah berlawanan. “Jadi emang saya ngga lihat kalo ada mobil putih ini mau belok, ya ngeliat ngga ada mobil ya saya gas terus motor saya. Ngga sadar sama apa yang terjadi, tau-tau udah nabrak aja”, ungkap Hendra (40) menjelaskan kronologi sebelum motornya menubruk bagian kiri pintu penumpang minibus itu. Sedangkan dari pihak minibus menyatakan bahwa ia telah menyalakan lampu sen-lampu penunjuk arah belok sebelum benar-benar berbelok. “Saya sudah nyalakan sen kok sebelum tak belok, tapi ya emang saya ndak lihat motor ini. Sama seperti mas ini, saya tiba-tiba kaget aja ada bunyi keras dari bagian kiri”, jelas Parman (45) dengan logat khas jawa-nya menjelaskan. Mengingat sekolah merupakan area publik, tidak sedikit yang menyarankan agar ditambahkannya sarana polisi tidur pada jalan yang terdapat di depan area sekolah. Setidaknya berharap agar kecelakaan seperti ini tidak terjadi lagi.

Selasa, 06 Oktober 2015

Sejarah Jurnalistik

Secara etimologis jurnalistik atau jurnalisme (journalism) berasal dari kata journal (Inggris) atau du jour (Prancis) memiliki arti catatan harian atau catatan mengenai kejadian sehari-hari atau juga diartikan sebagai surat kabar harian. Kata journal dan du jour sendiri berasal dari bahasa Latin, yaitu diunalis yang memiliki arti ‘harian’ atau ‘tiap hari’. Dan berdasarkan perkembangan saat ini, jurnalistik dapat didefinisikan sebagai seluk-beluk mengenai kegiatan penyampaian pesan atau gagasan kepada khalayak atau massa melalui media komunikasi yang terorganisasi.

Perkembangan jurnalistik sudah terjadi dari zaman Romawi kuno, yakni sekitar 60 tahun Sebelum Masehi (SM). Dan Acta Senatus atau Acta Diurna Populi Romawi merupakan nama media yang dahulu muncul sebagai media pernyataan umum atau yang bisa kita kenal sekarang ini dengan surat kabar. Sedangkan Actuari merupakan sebutan bagi si pencatat berita dan pada Forum Romanum biasanya Acta Diurna ditempel. Dalam perkembangannya Acta Diurna banyak digemari oleh semua pembacanya, bahkan Acta Diurna yang diterbitkan oleh Julius Caesar pada tahun 59 SM dan ternyata tetap bertahan selama empat abad sampai runtuhnya kekaisaran Roma pada tahun 476 Masehi. Dengan berlandaskan teori tersebut para pakar menyebut masa sebelum Acta Diurna sebagai Masa Prajurnalis dan masa setelah Acta Diurna sebagai Masa Jurnalis.

Mengenai sejarah jurnalistik, tentu surat kabar yang tercetak pertama merupakan sumber sejarah pula. Di Venesia dan Roma merupakan negara pertama yang menerbitkan surat kabar tertulis, yang mereka sebut dengan Gazetta. Kemudian pada tahun 1450 Johann Gutenberg menemukan mesin cetak, sedangkan surat kabar tercetak terbit pertama kali pada abad ke-17 (1609) dengan nama Relation di Staarsburg oleh Johan Carolus. Selanjutnya Belanda (1618) memiliki surat kabar dengan nama Courante van Uyt Italien Duytshlandt ec yang diterbitkan oleh Casper van dan Tydinghen Uytverscheyde Quartihen (1618 dan 1619) yang diterbitkan oleh Broer Jauszoon. Di Inggris pada tahun 1622 surat kabar tercetak  diterbitkan oleh Nicholas Bourne dan Thomas Archer diberi nama Currant of General Newes, dan di Prancis surat kabar tercetak diberi nama Gazette de France yang diterbitkan oleh seorang dokter yang bernama Theopraste Renaudof pada tahun 1631, di Italia surat kabar tercetak baru dapat ditemui pada tahun 1626, di Leipzig surat kabar tercetak terbit dengan nama Leipziger Zeitung, sedangkan di Jerman sudah ada 24 surat kabar tercetak yang umumnya masih terbit mingguan sebelum tahun 1640-an. Dari surat kabar yang bersifat mingguan, kemudian adanya kemajuan yakni terbitnya surat kabar harian, seperti :
1.    Daily Courant di Inggris tahun 1720;
2.    Journal de Paris di Prancis tahun 1777;
3.    Daily Advertaiser di AS (Philadephia) tahun 1784;
4.    Algemeen Handelsblad di Belanda tahun 1830;
5.    Sourabaya Courant di Hindia Belanda tahun 1837;

Di Indonesia sendiri, surat kabar pertama terbit setelah 7 tahun Belanda menerbitkan surat kabar pertamanya. Tepatnya di Surabaya dan keadaan bangsa Indonesia masih dalam masa penjajahan. Ini merupakan sejarah singkat mengenai sejarah persuratkabaran dunia di masa jurnalis.










Daftar pustaka : Barus, S. W. 2010. Jurnalistik; Petunjuk Menulis Berita. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Rabu, 22 April 2015

Tugas Kelompok (Analisis Buku)

KEWIRAUSAHAAN
(Analisis buku Pengantar Entrepreneurship)

Nama Kelompok       : Amalia Nur Fajrin
                                      Dhea Melania
                                      Tarida Regia M
                                      Justine Lamhot
Kelas                           : 2SA05
Mata Kuliah              : Kewirausahaan (Softskill)

Intisari Buku
Judul               : Pengantar Entrepreneurship
Penulis             : Serian Wijatno, S.E., M.M.,
Penerbit           : PT.Grasindo, Anggota Ikapi, Jakarta (2009)
                          Percetakan PT Gramedia Jakarta









KATA PENGANTAR
Dalam kehidupan sosialnya, manusia tidak jarang dipandang berdasarkan strata sosialnya. Itulah mengapa semua anak-anak dari Sekolah Dasar sampai ke jenjang Perguruan Tinggi diajarkan bagaimana cara meraih sukses sejak dini, membenahi diri agar menjadi pribadi yang ikut serta dalam pembangunan di masyarakat terutama pembangunan dalam kehidupannya sendiri. Semua orang mungkin selalu bermimpi sukses, tapi hanya orang-orang yang tidak pernah lelah belajar dan tidak takut dengan kegagalan lah yang langkahnya semakin dekat dengan kesuksesan. Maka, menjadi Entrepreneur mungkin adalah mimpi sebagian besar orang yang tidak  mudah untuk diraih. Memiliki usaha sendiri, menjadi pemimpinnya, dan mengendalikan usaha nyatanya memang harus berbekal ilmu yang luas serta banyak pengalaman. Dalam dunia nyata, menjadi Entrepreneurship selain butuh banyak referensi bacaan juga membutuhkan banyak keberanian untuk action nya.
Dalam kesempatan ini saya dan teman kelompok saya akan membahas buku ini sebagai tugas mata kuliah “Kewirausahaan”.  bacaan tentang “Pengantar Entrepreneurship” yang di tulis oleh Serian Wijatno, S.E., M.M. yang menjabat sebagai ketua yayasan Tarumanegara,  juga seorang pelaku bisnis yang telah berhasil memimpin perusahaan-perusahaan besar dan aktif di dunia pendidikan. Meraih gelar Magister Menejemen dari Universitas Indonesia, peraih The Best Profesional Of The Year 2009 ini yang ternyata juga mantan atlet bulutangkis nasional. Dalam buku ini sangat banyak pelajaran-pelajaran yang bisa kita realisasikan langsung terhadap pembentukan suatu usaha, melingkupi dasar-dasar kewirausahaan. Semoga bisa menambah pengetahuan bagi pembacanya.











Dalam buku Serian Wijatno yang berjudul “Pengantar Entrepreneurship” (Jakarta,2009) di sebutkan bahwa Entrepeneurship berasal dari entre yang berarti antara dan prende yang berarti mengambil. Secara keseluruhan berarti sesuatu yang di gunakan unuk orang-orang yang berani mengambil resiko dan memulai sesuatu yang baru (dalam bahasa Perancis). Lalu apa yang di maksud dengan Entrepreneur? Menurut Schumpeter (1934) Entrepreneur adalah seseorang yang melaksanakan kombinasi-kombinasi baru. Kombinasi yang di maksud adalah kombinasi antara peluang, sumber daya dan inisiatif dalam mengambil tindakan yang tepat untuk mencapai sukses.
            Karakter menurut Federick et al (2006), 17 karakteristik yang melekat pada diri entrepeuner adalah:
1.      Komitmen total, determinasi dan keuletan
2.      Dorongan kuat untuk berprestasi
3.      Berorientasi pada kesempatan dan tujuan
4.      Inisiatif dan bertanggung jawab
5.      Pengambilan keputusan yang persisten (percaya diri)
6.      Mencari umpan balik
7.      Internal locus of contol (pengendalian dan pengaruh diri)
8.      Toleransi terhadap ambigulitas
9.      Pengambilan resiko yang terkalkulasi (perhitungan yang matang)
10.  Integritas kreabilitas
11.  Toleransi terhadap kegagalan
12.  Energi tingkat tinggi
13.  Kreatif dan inovatif
14.  Visi (menentukan eksistensi bisnis dimasa depan)
15.  Independent (kebebasan dalam mengembangkan bisnis)
16.  Percaya diri dan optimis
17.  Membangun tim

Peluang keuntungan dan kerugian menjadi entrepeneurship menurut Zimmerer (2008).
Keuntungan: Peluang menentukan nasib sendiri, melakukan perubahan mencapai potensi sepenuhnya, memperoleh keuntungan, berperan besar dalam masyarakat dan memperoleh pengakuan serta melakukan sesuatu yang disukai dalam pengerjaannya.
Kerugian: Ketidakpastian pendapatan , resiko kehilangan seluruh investasi, kerja lama dan kerja keras, kualitas hidup yang rendah sampai bisnis mapan, tingkat stress yang tinggi, tanggung jawab penuh, keputusasaan.


Beberapa dorongan yang memicu seseorang untuk mengambil keputusan untuk menjadi entrepeunership antara lain, karena seseorang kehilangan pekerjaannya, memperoleh harta warisan dan gaya hidup. Seorang entrepeunership harus mampu menciptakan ide produk dari hal yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari (kreatif). Hasil penelitian menunjukan setiap orang dapat belajar menjadi kreatif juga diajarkan teknik dan tingkah laku yang membantu untuk menghasilkan ide-ide yang lebih banyak. Kemudian seorang entrepeunership juga harus mampu melakukan inovasi yaitu kemampuan untuk mengaplikasikan solusi kreatif terhadap masalah dan peluang dan melakukan hal-hal yang baru.
           
Dalam bab 4 buku Pengantar Entrepeunership menjelaskan tentang rencana bisnis. Rencana bisnis bermanfaat bagi entrepreuner dan investor. Hal yang harus diperhatikan dalam menyusun rencana bisnis adalah karakteristik usaha dan industri, struktur keuangan, neraca keuangan, kualitas fitur unik dalam usaha dan rencana bisnis secara keseluruhan. Rencana bisnis juga harus mempertimbangkan empat faktor yang terkait pada suatu bisnis baru yaitu: manusia, peluang, konteks, serta resiko dan penghargaan.
Analisis kelayakan bisnis yang dijelaskan dalam bab 5, yaitu adalah proses yang menentukan apakah ide yang muncul dari entrepeuner dapat menjadi bisnis yang sukses. Tujuan dilakukannya analisis adalah untuk menentukan apakah ide bisnis layak direalisasikan. Studi kelayakan merupakan dasar untuk menyusun rencana bisnis. Analisis kelayakan dapat dikaji dari empat aspek utama, yaitu: produk, industri dan pasar, organisasi dan keuangan. Ada dua aspek utama dalam analisis ini yaitu kecakapan manajemen dan kecukupan sumber daya. Aspek yang dikaji dalam analisis adalah uang kas, kinerja keuangan dan kemenarikan keuangan secara menyeluruh dari bisnis yang akan dikembangkan.
            Untuk memilih bentuk kepemilikan usaha, terdapat delapan aspek yang harus di pertimbangkan yaitu:
1.      Pertimbangan pajak
2.      Kemampuan menyelesaikan kewajiban
3.      Kebutuhan modal awal dan masa depan
4.      Pengendalian
5.      Kemampuan managerial
6.      Tujuan bisnis
7.      Rencana suksesi manajemen
8.      Biaya pembentukan





Juga terdapat enam bentuk pemilikan usaha yang utama, yaitu :

1.      Perusahaan Perseorangan
Bentuk usaha yang dimiliki dan di kendalikan oleh satu orang.
2.      Firma
Persekutuan menjalankan usaha secara bersama atas nama bersama. Tanggung jawab masing-masing anggota firma dan resiko tidak terbatas.
3.      Perseroan Komanditer (CV)
Suatu bentuk perjanjian kersama untuk bekerjasama antara orang yang bersedia memipin dan bertanggungjawab penuh dengan orang-orang yang hanya menaruh modal.
4.      Perseroan Terbatas (PT)
Bentuk usaha yang secara hukum dianggap sebagai entitas yang terpisah dari pemilik-pemiliknya dan modal terdiri atas saham-saham.
5.      Koperasi
Badan usaha berdasarkan asas kekeluargaan dan gotong royong.
6.      Yayasan
Badan hukum yang mempunyai maksud dan tujuan sosial, keagamaan, dan kemanusiaan. Yang kekayaannya berasal dari negara, bantuan luar negeri atau pihak lain.

Entrepreneur juga perlu memperhatikan aspek perijinan dalam pendirian perusahaan dagang seperti Surat Izin Usaha Dagang (SIUP) adalah izin usaha yang di keluarkan instansi pemerintah melalui dinas perindustrian dan perdagangan Kota/Wilayah sesuai dengan domisili perusahaan. Sedangkan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) adalah bukti bahwa perusahaan atau badan usaha telah melakukan wajib daftar berdasarkan undang-undang. Aspek penting lainnya adalah hak atas kekayaan Intelektual (hak cipta paten & merk dagang). Untuk memulai sebuah usaha baru, entrepreneur membutuhkan pembiayaan (dana) dalam jumlah tertentu.

Dalam garis besarnya jenis pendanaan dibagi menjadi dua, yaitu :

1.      Dana Ekuitas
Dana yang berasal dari investasi pribadi milik perusahaan dan tidak menuntut penggantian. (tabungan pribadi, dana dari teman atau keluarga, kerjasama dengan perusahaan lain, penjualan saham kepada publik)
2.      Dana Hutang
Berasal dari pihak luar dan menuntut adanya pengembalian dana dalam jangka waktu tertentu.
(pinjaman bank atau pinjaman komersial)      
            Pada tahap selanjutnya, segimentasi pasar, penentuan targer pasar, dan positioning merupakan rangkaian langkah penting dalam menciptakan strategi buruan pemasaran. Kemudian mempersiapkan Laporan laba rugi sebagai alat yang penting untuk pengoprasian suatu bisnis di masa yang akan datang. Laporan laba rugi dibuat berdasarkan anggaran operasional dan angaran modal yang telah disusun. Entrepreneur sebagai pemimpin organisasi bertugas untuk mendorong karyawan bekerja keras dan membangun sikap sportif. Juga memfasilitasi individu dan kelompok untuk bekerjasama secara efektif.
           
Dalam proses menejemen sumberdaya manusia terdapat delapan proses yang harus dilakukan, yaitu: Perencanaan sumber daya manusia, seleksi, orientasi, pelatihan karyawan, menejemen kinerja karyawan, kompensasi dan benefit & perkembangan karir. Kemudian juga seorang entrepreneur dapat melakukan ekspansi bisnis dengan menempuh tiga kelompok strategi utama yaitu: Strategi pertumbuhan intensif, intergratif, dan disersivikasi. (ansoff).
           
Dalam pembangunan bisnis juga terkenal dengan kata “Waralaba” yaitu suatu sistem atau pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir. Di Indonesia waralaba mulai dikenal pada tahun 1950’an. Pesatnya perkembangan waralaba di Indonesia mendorong pemerintah mengeluarkan regulasi mengenai Waralaba yaitu Pengaturan Pemerintah Republik nomor 42 tahun 2007. Empat faktor yang perlu di perhatikan saat hendak berbisnis dengan membeli waralaba yaitu : waralaba yang sudah matang, stabilitas keuangannya, pasar potensial dan profit.

















PENUTUP

Kesimpulan dan Saran

            Buku “Pengantar Entrepreneurship” ini sangat di rekomendasikan untuk dibaca para pelaku bisnis maupun untuk pemula yang akan memulai bisnis. Selain karena materi-materi yang di sajikan lengkap dengan penjelasan rincian serta referensi yang lengkap. Mater-materi dalam buku ini sebenarnya bukan bacaan ringan, tapi karena di bawakan dengan bahasa yang mudah dimengerti, buku ini menjadi bacaan yang mengasyikkan dan tidak bosan untuk dibaca. Buku ini juga mendapat apresiasi dari banyak petinggi negara, seperti Ketua DPR RI, Menko Kesra, Meneg.Koprasi dan UKM, Mendiknas, Dirjen Dikti, Dr.(HC) Ir.Ciputra, Drs.Susikto, dan Chairul Tanjung. Menurut kami hampir tidak ada kekurangan yang berarti dalam buku ini. Semoga buku ini meningkatkan pengetahuan bagi para pembacanya, dan menumbuhkan jiwa entrepreneur bagi generasi muda untuk meningkatkan perekonomian bangsa.

Sekian,

Wassalamualaikum.wr.wb

Sabtu, 11 April 2015

Apakah Salah Pemasaran Merupakan Salah Satu Penunjang Kepailitan (Failed) Suatu Perusahaan?

   Semakin banyak tangga yang dipijaki, maka semakin banyak pula lantai-lantai yang dilewati. Begitu pula dengan tugas softskill kali ini, jika kemarin masih terkesan mudah maka dipertemuan kali ini ada tugas yang lebih menantang. Dengan pertemuan yang begitu istimewa setiap sebulan sekali, tentunya harus ada peningkatan yang signifikan untuk kedepannya disetiap tugas. Judul tulisan yang ditugaskan pada tugas softskill kali ini, yakni ‘Apakah Salah Pemasaran Merupakan Salah Satu Penunjang Kepailitan (Failed) Suatu Perusahaan?’ sebuah tanda tanya diakhir judul berarti ditulisan kali ini mewajibkan bagi siapapun yang diberi tugas seperti ini untuk menjelaskan pendapat. Dan inilah pendapat saya.

kegagalan dalam berwirausaha

  Kepailitan atau yang bisa disebut dengan kegagalan karena berasal dari kosakata bahasa inggris yakni ‘failed’ yang memiliki arti kondisi dimana seseorang, sesuatu, suatu perusahaan atau apapun yang digabung dengan kata tersebut memiliki keberhasilan yang tertunda, bukan berarti gagal sepenuhnya, karena setiap hasil merupakan hasil akhir dari usaha yang dilakukan sebelumnya dan jika siapapun mengalami ini berarti dia harus berusaha lebih karena usaha yang sebelumnya masih belum mendapatkan hasil yang memuaskan . Kegagalan dalam suatu individu ataupun kelompok bahkan sampai kegagalan yang saya bahas kali ini yakni tentang kewirausahaan, memiliki banyak penyebab dan kesalahan dalam pemasaran merupakan salah satu dari penyebabnya. Ketika pemasaran tidak sesuai dengan permintaan atau kebutuhan konsumen, maka yang terjadi ialah kurang efektifnya penjualan sehingga mengakibatkan penumpukan produk. Jika sudah menumpuk maka akan berpengaruh pada pemasukan. Dari yang saya pelajari dari papa, beliau mengatakan ketika menjadi wirausahawan, tidak perlu menargetkan untung yang terlalu besar, biar kecil asalkan menutupi modal maka itu lebih baik. Syukur-syukur bisa mendapatkan untung berlebih, karena setiap usaha pasti membutuhkan perputaran uang, jadi ketika hasil penjualan tidak mencukupi untuk perputaran uang maka akhirnya untuk produksi selanjutnyapun pasti memiliki kendala. Dan diposisi ini tak jarang para wirausahawan mengurangi karyawannya atau yang biasa dikenal dengan PHK bagi para pekerja atau dengan menciptakan berbagai inovasi untuk menjaga kelangsungan perusahaannya. Keadaan yang sangat tidak diinginkan bagi para wirausahawan dimanapun itu, namun pasti kapan pun itu setiap wirausahwan akan merasakannya bukan? Karena tidak mungkin jalan selalu lurus, ada kalanya kita harus belok kekanan, kekiri, bahkan harus balik arah sekalipun, berarti menunjukkan bahwa tidak mungkin suatu usaha akan seindah dan selalu indah layaknya apa yang kita bayangkan.


   Kebanyakan dari kita ketika sudah terjatuh dalam suatu masalah, maka akan sulit untuk bangkit karena alasan trauma, takut atau apapun itu, karena yang namanya negative thinking itu pasti akan selalu ada bagi setiap insan yang berakal. Namun jika dipikirkan lebih positif lagi, tentu tidak perlu membuang waktu untuk hanya untuk meratapi keterpurukan. Dan karena dari setiap langkah yang kita pijaki, pasti terkadang kita harus tersandung bahkan terjatuh. Dan tak kadang pula harus meringis sakit sampai menangis karena terjatuh. Tentu kita tidak boleh terus menangis karena sakitnya terjatuh, kita harus kembali bangun dan melangkah ketujuan selanjutnya ataupun pulang kerumah untuk segera diberi pertolongan pertama. Dengan melihat perandaian kecil diatas sangat dapat menjelaskan bukan mengapa kita harus bangkit dari keterpurukan? Dengan kenyataan kenapa kita harus bangkit dan dengan mengetahui kesalahan yang diperbuat tentu sangat perlu membangun diri kita untuk bangkit dari keterpurukan agar tidak terjebak dalam masalah yang sama. Pernyataan yang terlihat simple dan terkadang disepelekan namun nyatanya bisa dipakai untuk segala hal, termasuk untuk  dunia kewirausahaan. Dan terkadang tak banyak orang paham akan itu. Dan adapula yang mengatakan bahwa ‘ketika seseorang dapat melewati badai masalah yang menerjangnya, maka dia bukanlah orang yang sama’. Jadi janganlah takut akan kegagalan, karena bisa jadi kesuksesanlah yang akan mengakhiri cerita yang bagi yang gagal dikesempatan sebelumnya. Semangat :)

Sabtu, 21 Maret 2015

JIKA SAYA SEORANG WIRAUSAHAWAN

Wirausahawan merupakan pekerjaan yang paling diminati sekarang ini, karena disamping tidak terlibat banyak peraturan (layaknya dikantor, pasti karyawan dibatasi dengan adanya aturan), kita pun tetap dapat mendapat uang dimana waktu bersama keluarga pun kita dapatkan. Namun dari sekian banyaknya kebebasan, banyak pula resiko yang akan diterima para wirausawan, pastinya resiko akan produksi yang melebihi permintaan, naiknya harga pokok produksi, menurunnya permintaan, serta banyaknya saingan pun perlu diperhitungkan bagi para wirausahawan maupun para calon wirausahawan. Perlunya jaringan komunikasi yang kuat dengan banyak kolega, tentu sangat memperhitungkan akan berjalannya usaha tersebut. Saya pribadi, yang bercita-cita melanjutkan usaha keluarga tentunya berusaha berpikir sematang mungkin dari sekarang. Berusaha melangkah dengan tepat akan pilihan yang saya pilih dan resiko apa yang harus saya terima nantinya. Ketika diperintah untuk membuat tugas yang berjudul ‘Jika Saya Menjadi Wirausahawan’ maka seperti inilah yang saya lakukan.

wirausahawan

Pertama-tama tentunya saya akan mencari lokasi yang tepat untuk saya jadikan tempat usaha. Saya akan berusaha pastikan bahwa bangunan usaha yang saya bangun tidak menggangu warga sekitar dengan berusaha mengurus segala izin agar nantinya benar-benar tidak ada masalah dengan warga sekitar. Tentunya saya akan memastikan kalau saya terjun langsung untuk usaha saya ini, agar dimana nanti ada karyawan baru, saya bisa mengajarkannya dan memantaunya secara langsung.  Saya akan menggunakan sistem komunikasi dua arah, dimana antara saya dan karyawan saya dapat benar-benar terhubung untuk merundingkan apapun yang terbaik untuk usaha saya. Saya akan selalu memantau apapun yang terjadi pada usaha saya, jadi saya berusaha untuk tidak mempercayakan usaha saya kepada siapapun kecuali saya sendiri. Saya akan selalu berusaha untuk tidak merekrut orang terdekat hanya karena berstatus keluarga, melainkan karena pengalaman dan kemampuan untuk menjalankan bisnis bersama saya. Saya akan berusaha mencari distributor dan pelanggan yang benar-benar serius, dan berusaha menjaga kepercayaan mereka dengan tetap mementingkan kualitas barang yang saya jual. Untuk keuangan, saya percayakan kepada asuransi, jadi dimana saya kesulitan untuk mendapat dana saya bisa dengan mudah mendapatkan bantuan. Saya tidak berharap ini terjadi namun ibarat pepatah ‘sedia payung sebelum hujan’ maka saya akan mendaftarkan usaha saya pada asuransi. Memperluas jangkauan distributor merupakan hal yang paling peting menurut saya, jadi ketika menjadi seorang wirausahawan maka tidak dianjurkan untuk sombong dan malu untuk berusaha mempromosikan barang yang kita jual. Kita harus banyak teman, agar banyak pula informasi yang didapat. Untuk membuka cabang, mungkin harus benar-benar dipikirkan secara matang, karena untuk pencitraan itulah yang harus dipupuk dari awal. Jadi saya akan berusaha memperbaiki citra terlebih dahulu, saya akan berusaha memperkenalkan kualitas dan kuantitas barang saya merupakan yang terbaik, sehingga tidak ada istilah ‘gulung tikar’ untuk usaha saya.

Segala rencana bisa dilakukan oleh manusia, untuk takdir siapa yang tahu? Hanya Tuhan yang tahu, sebagai manusiayang berakal, bermoral dan memiliki mimpi saya berusaha menulis langkah-langkah kecil mimpi saya. Apapun rencana Tuhan nanti, saya sebagai manusia berusaha untuk menjadi yang terbaik, menjadi yang bisa dibanggakan dan selalu berusaha bangkit dari kesusahan dan kesulitan. Dari tulisan ini saya berharap saya bisa mendo’akan diri saya sendiri agar sedikit demi sedikit bisa mewujudkan sedikit demi sedikit mimpi dari langkah saya. Seperti apa yang pernah dikatakan oleh kakak saya, ‘if your dream alive, then one day it will be come true’ (Ketika mimpimu hidup, maka suatu hari mimpimu akan jadi kenyataan). Dan saya percaya akan mimpi-mimpi saya J.

Rabu, 07 Januari 2015

Piagam Peserta dalam Beberapa Seminar


Seminar Nasional "Bincang-Bincang Ekonomi Syariah"
Gunadarma Sharia Ekonomi Event 2014
yangdiselenggarakan oleh Sharia Economic Forum 
Universitas Gunadarma
Depok, 14 Maret 2014



SEMINAR ISLAMI 
"Meraih Masa Depan dengan Al-Qur'an"
Universitas Gunadarma 
Bekasi, 19 Juni 2014





Participation of Seminar
" Globalization and National Identity (Comparative view with USA and England)"
Organized by : Faculty of Letters, Gunadarma University
Bekasi, November 29th, 2014





Ilmu Pengetahuan Teknologi & Kemiskinan

Tugas 9 http://www.studentsite.gunadarma.ac.id/index.php/tugas/index

I.                    Pengertian Ilmu Pengetahuan


Pengertian ilmu pengetahuan adalah sebuah sarana atau definisi tentang alam semesta yang diterjemahkan kedalam bahasa yang bisa dimengerti oleh manusia sebagai usaha untuk mengetahui dan mengingat tentang sesuatu. dalam kata lain dapat kita ketahui definisi arti ilmu yaitu sesuatu yang didapat dari kegiatan membaca dan memahami benda-benda maupun peristiwa, diwaktu kecil kita belajar membaca huruf abjad, lalu berlanjut menelaah kata-kata  dan seiring bertambahnya usia secara sadar atau tidak sadar sebenarnya kita terus belajar membaca, hanya saja yang dibaca sudah berkembang bukan hanya dalam bentuk bahasa tulis namun membaca alam semesta seisinya sebagai usaha dalam menemukan kebenaran. Dengan ilmu maka hidup menjadi mudah, karena ilmu juga merupakan alat untuk menjalani kehidupan.

adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, danmeningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia . Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastiandengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dariketerbatasannya.Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji denganseperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat,ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari istemologepi.

Contoh :
·         Ilmu Alam hanya bisa menjadi pasti setelah lapangannya dibatasi ke dalam hal yang bahani (materiil saja). Ilmu-ilmu alam menjawab pertanyaan tentang berapa jarak matahari.
·         Ilmu psikologi hanya bisa meramalkan perilaku manusia jika lingkup pandangannya dibatasi ke dalam segi umum dari perilaku manusia yang konkret. Ilmu psikologi menjawab apakah seorang pemudi cocok menjadi perawat.

II.                    Pengertian Teknologi


Teknologi berasal dari kata Tckne yang berarti sebuah kerajian, seni atau keterampilan, Sedangkan teknologi dalam arti luas adalah alat unutk memudahkan seseorang dalam melakukan kegiatan sehari hari.  Sementara dalam arti sempit teknologi berarti sesuatu yang berhubungan dengan sains ( science ) dan rekayasa ( engineering ).

Teknologi, menurut Djoyohadikusumo (1994, 222) berkaitan erat dengan sains (science) dan perekayasaan (engineering). Dengan kata lain, teknologi mengandung dua dimensi, yaitu science dan engineering yang saling berkaitan satu sama lainnya untuk mempermudah pekerjaan manusia.

CONTOH TEKNOLOGI SEHARI-HARI DAN SEJARAHNYA
1. PlayStation adalah konsol permainan grafis dari era 32-bit. Pertama kali diproduksi oleh Sony sekitar tahun 1990. PlayStation diluncurkan perdana di Jepang pada 3 Desember 1994, di Amerika Serikat 9 September 1995 dan Eropa 29 September 1995. PlayStation menjadi sangat terkenal sehingga membentuk "Generasi PlayStation". Dari sekian banyak game PlayStation, beberapa yang terkenal adalah: Tomb Raider, Final Fantasy, Resident Evil, Tekken, Winning Eleven, Ridge Racer, wipEout, Gran Turismo, Crash Bandicoot,dll
Playstation generasi awal lebih sering disebut dengan ‘PSX’,yang merupakan kode nama dari sistem tersebut.Sony kemudian menciptan konsol yang lebih baru yang telah dirancang ulang yaitu ‘PSone’ atau PS1.kelebihan dari Psone ini adalah dia lebih kecil dari PSX.Pada PSX atau PS1 ini media penyimpanan data memakai CD.

 2. Sony juga menciptakan playstation yang berbentuk ‘PlayStation Portable’ atau biasa dikenal dengan PSP. PlayStation Portable merupakan semacam perangkat hiburan yang berfungsi untuk memainkan permainan video, memutar film dan musik, serta menampilkan foto digital. PSP merupakan konsol permainan pertama yang menggunalan Universal Media Disc (UMD) sebagai media penyimpanan, meninggalkan kartrid ROM konvensional. UMD memiliki ukuran fisik yang lebih kecil daripada CD biasa dengan kapasitas yang jauh lebih besar, mencapai 1,8 GB. Selain itu, PSP juga mendukung Memory Stick (Duo dan Pro Duo), jaringan LAN nirkabel, baterai yang dapat diisi ulang, LCD layar lebar, serta stik analog panel datar yang dapat disorong keluar. Fitur jaringan PSP mendukung konektivitas konsol ini dengan PlayStation 3, konsol PSP lain, dan Internet.

III.                    Fenomena Sosial Pada Masyarakat



a. Pengertian
Menurut Soerjono Soekanto Fenomena atau masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat yang membahayakan kehidupan kelompok sosial.

b. Masalah sosial terbagi menjadi empat yaitu :
1. Masalah sosial dari faktor Ekonomi, seperti kemiskinan, pengangguran.
2. Masalah sosial dari faktor Biologis, seperti penyakit menular.
3. Masalah sosial dari faktor psikologis, seperti penyakit syawat, bunuh diri, dll.
4. Masalah sosial dari faktor kebudayaan, seperti perceraian, pencurian, dan kenakalan remaja.

Beberapa masalah sosial dewasa ini :
1. Disorganisasi Keluarga : Perpecahan keluarga sebagai suatu unit karena anggotanya gagal memenuhi kewajibannya yang sesuai dengan peranan sosialnya.

Bentuk Disorganisasi keluarga :
- Keluarga yang tidak lengkap karena hubungan diluar nikah.
- perceraian
- Buruknya komunikasi antar anggota keluarga, dll.
Dampak Disorganisasi keluarga antar lain :
- Hancurnya tatanan norma sosial
- Kurangnya kasih sayang bagi anak akibat cerai
- Terjadinya percekcokan, perselisihan dan tindakan kriminal lainnya.


2. Kemiskinan :
Pengertian kemiskinan adalah keadaan seseorang yang tidak memiliki harta untuk memenuhi standart kehidupan yang ada dilingkungannya.
Sebab-sebab kemiskinan :
- Rendahnya pendidikan
- Sumber daya alam yang tidak mendukung
- Pemusatan kegiatan ekonomi pada satu kelompok
Akibat kemiskinan
- Sumber daya manusia rendah
- Kriminal tinggi
- Habisnya sumber daya alam

3. Penyimpangan :
Secara umum perilaku penyimpang dapat didevinisikan bahwa setiap perilaku yang dinyatakan suatu pelanggaran terhadap norma-norma kelompok atau masyarakat (Horton & Hunt : 191).
Dengan demikian, apabila seseorang atau kelompok orang tidak mematuhi nilai dan norma yang sudah berlaku dimasyarakat, ia dinyatakan telah berbuat menyimpang atau deviation.
Dari uraian itu kita bisa menyimak bahwa nilai dan norma dimasyarakat merupakan ukuran menyimpang atau tidaknya suatu perbuatan. Nilai dan norma kadang mengalami perubahan atau pergeseran. Oleh karena itu, suatu tindakan yang pada masa lampau dianggap penyimpangan, sekarang mungkin dianggap sebagai kewajaran bahkan terpuji. Contoh : sekarang banyak pemuda memakai perhiasan semula hanya dipakai oleh kaum wanita, seperti kalung, gelang, dan anting-anting. Kini dianggap hal yang biasa bahkan sebagai mode. Dulu ada pemuda yang seperti demikian dianggap sebagai orang yang berperilaku menyimpang.
4. Kenakalan Remaja
a. Penyalahgunaan Narkotika
Dewasa in banyak remaja menyalahgunakan narkotika yaitu menggunakannya tanpa seizin dengan tujuan untuk memperoleh kenikmatan dan menghilangkan stress. Pemakaian melebihi dosis dapat berdampak negatif, seperti kecanduan, merusak tubuh dan jiwa bahkan bisa berakibat kematian.
Narkotika banyak macamnya, antara lain : heroin, morfin, ganja, dan kokain. Narkotika apabila digunakan tidak pada tempatnya serta melebihi dosis akan merusak organ-organ tubuh, merusakl syaraf yang mengatur dan mengendalikan daya pikir. Si pemakai tidak dapat berfikir secara jernih dan rasional. Akhirnya ia cenderung melakukan perbuatan-perbuatan yang asusila.
b. Perkelahian Pelajar
Dari tahun ke tahun kasus perkelahian pelajar atau tawuran semakin memprihatinkan karena bukan saja secara kuantitas jumlah pelajar yang terlibat semakin meningkat, namun secara kualitas pun semakin meningkat.
Dalam arti, perkelahian tidak hanya cukup menggunakan batu, kayu, rantai besi, bahkan menggunakan senjata tajam sehingga merenggut korban. Fasilitas-fasilitas umum pun kadang menjadi sasaran pengrusakan. Mereka yang tidak tahu apapun menjadi korban. Umumnya perkelahian pelajaran diawali dengan adanya konflik perorangan atau beberapa orang yang berlainan sekolah. Dengan adanya rasa solidaritas antar sesama teman, pada akhirnya perkelahian menjadi meluas antar sekolah.

IV.                    Ciri-ciri Teknologi Barat



1.                  Bersifat Intensif pada semua kegiatan manusia
2.             Cenderung bergantung pada sifat ketergantungan
3.             Selalu berpikir bahwa barat adalah pusat dari segala teknologi

V.                    Studi Kasus Teknologi Barat & Timur


 Globalisasi merupakan sebuah proses Intensifikasi hubungan ekonomi, politik, sosial dan budaya melintasi batas negara. Princenton N. Lyman juga berpendapat bahwa Globalisasi adalah pertumbuhan yang sangat cepat atas saling ketergantungan dan hubungan antara negara-negara di dunia dalam hal perdagangan dan keuangan sebagian orang berpendapat bahwa globalisasi merupakan sebuah harapan baru bagi pertumbuhan ekonomi, khususnya negara berkembang yang berada di dunia ketiga. 
Bahkan world bank juga mengatakan bahwa globalisasi efektif dalam memicu pertumbuhan ekonomi disetiap negara. Terbukti dengan argumentasi-argumentasi para penentang globalisasi yangmengatakan bahwa globalisasi justru meningkatkan angka kemiskinan. Dampak negatif ini ternyata tidak hanya terjadi di negara berkembang, tetapi juga di negara maju. Kasus yang terjadi di negara maju adalah pengangguran, penghasilan yang stagnan, dan kesenjangan sosial meningkat. Di negara berkembang dampaknya lebih parah, seperti kekuatan ekonomi global dan restrukturisasi ekonomi justru merugikan rakyat, interfensi dari itu justru memunculkan hasil yang tidak diharapkan, dan kebijakan pemerintah cenderung memihak pada pasar global dantidak memberi perlindungan yang cukup terhadap kelompok miskin dan lingkungan

Selain itu, di negara berkembang globalisasi juga telah membuat kelompok miskin tidak mampu untuk bersaing. mereka tidak bisa bersaing karena pada umumnya golongan miskin sangat jauh dari akses pendidikan, teknologi, kredit, kepemilikan tanah, pasar dan biayatransportasi yang tinggi. Itu semua merupakan hasil dari dampak laten globalisasi.

Globalisasi juga telah menyebabkan beberapa negara berkembang yang belum siap menghadapi persaingan bebas memasang standar yang tidak sesuai dengan kemampuan negaranya. Globalisasi seolah telah menjadi stereotipe, yaitu ketika negara hendak ingin menjadi negara yang kaya, makmur,dan maju, maka negara tersebut harus ikut serta dan berperan aktif dalam proses globalisasi.

Mengatasi kenaikan harga minyak mentah dunia, dengan menaikkan harga BBM, agar fiskal dan APBN kita selamat, agar ekonomi kita terjaga. Itulah masalah teknologi barat & timur yang dialami Indonesia beberapa waktu lalu sekaligus sebagai contoh dari kasus teknologi barat & timur yang mempengaruhi negara Indonesia.
Melihat kenaikan BBM dikarenakan kenaikan harga minyak dunia, tentu kita tidak bisa tinggal begitu saja. Meskipun terkesan memaksakan dengan menaikan harga BBM, namun memang hanya itu yang jalan satu-satunya, ketika ada kebijakan lain yang bisa meng-handle masalah tersebut mungkin pemerintah pun tidak akan melakukan usaha kenaikan BBM untuk menutupi kekurangan tersebut, tapi nyatanya tidak, maka pemerintah dengan terpaksa akhirnya melakukan kenaikan BBM.
Dampaknya tentu sangat dengan mudah dirasakan dengan naiknya sembako apalagi kenaikan BBM ini bertepatan dengan hari raya Idul Fitri dan pergantian tahun ajaran baru, semua kebutuhan pokok meningkat drastis dengan BBM sebagai alasan. Pemerintah berusaha mensejahterakan rakyat dengan pembinaan pekerjaan serta adanya layanan BLSM (Bantuan Langsung Sementara Masyarakat), seluruh kebaikan dan keburukan suatu kebijakan tentunya terletak pada pribadi masing-masing, adanya pro dan kontra tentu menjadi hal yang lazim dilihat ketika adanya kebijakan baru. Saran saya selalu berharap semoga pemerintah selalu memperbaiki segala kebijakan sehingga kesejahteraan rakyat benar-benar bisa dijadikan tujuan utama sebagai negara demokrasi.

Sumber :