KEWIRAUSAHAAN
(Analisis buku
Pengantar Entrepreneurship)
Nama Kelompok : Amalia
Nur Fajrin
Dhea Melania
Tarida Regia M
Justine Lamhot
Kelas : 2SA05
Mata Kuliah : Kewirausahaan (Softskill)
Intisari Buku
Judul :
Pengantar Entrepreneurship
Penulis :
Serian Wijatno, S.E., M.M.,
Penerbit :
PT.Grasindo, Anggota Ikapi, Jakarta (2009)
Percetakan PT Gramedia Jakarta
KATA PENGANTAR
Dalam kehidupan
sosialnya, manusia tidak jarang dipandang berdasarkan strata sosialnya. Itulah
mengapa semua anak-anak dari Sekolah Dasar sampai ke jenjang Perguruan Tinggi
diajarkan bagaimana cara meraih sukses sejak dini, membenahi diri agar menjadi
pribadi yang ikut serta dalam pembangunan di masyarakat terutama pembangunan
dalam kehidupannya sendiri. Semua orang mungkin selalu bermimpi sukses, tapi
hanya orang-orang yang tidak pernah lelah belajar dan tidak takut dengan
kegagalan lah yang langkahnya semakin dekat dengan kesuksesan. Maka, menjadi
Entrepreneur mungkin adalah mimpi sebagian besar orang yang tidak mudah untuk diraih. Memiliki usaha sendiri,
menjadi pemimpinnya, dan mengendalikan usaha nyatanya memang harus berbekal
ilmu yang luas serta banyak pengalaman. Dalam dunia nyata, menjadi
Entrepreneurship selain butuh banyak referensi bacaan juga membutuhkan banyak
keberanian untuk action nya.
Dalam kesempatan
ini saya dan teman kelompok saya akan membahas buku ini sebagai tugas mata
kuliah “Kewirausahaan”. bacaan tentang
“Pengantar Entrepreneurship” yang di tulis oleh Serian Wijatno, S.E., M.M. yang
menjabat sebagai ketua yayasan Tarumanegara, juga seorang pelaku bisnis yang telah berhasil
memimpin perusahaan-perusahaan besar dan aktif di dunia pendidikan. Meraih
gelar Magister Menejemen dari Universitas Indonesia, peraih The Best Profesional Of The Year 2009 ini
yang ternyata juga mantan atlet bulutangkis nasional. Dalam buku ini sangat
banyak pelajaran-pelajaran yang bisa kita realisasikan langsung terhadap
pembentukan suatu usaha, melingkupi dasar-dasar kewirausahaan. Semoga bisa
menambah pengetahuan bagi pembacanya.
Dalam buku Serian Wijatno yang berjudul “Pengantar
Entrepreneurship” (Jakarta,2009) di sebutkan bahwa Entrepeneurship berasal dari entre
yang berarti antara dan prende yang
berarti mengambil. Secara keseluruhan berarti sesuatu yang di gunakan unuk
orang-orang yang berani mengambil resiko dan memulai sesuatu yang baru (dalam
bahasa Perancis). Lalu apa yang di maksud dengan Entrepreneur? Menurut Schumpeter
(1934) Entrepreneur adalah seseorang yang melaksanakan kombinasi-kombinasi
baru. Kombinasi yang di maksud adalah kombinasi antara peluang, sumber daya dan
inisiatif dalam mengambil tindakan yang tepat untuk mencapai sukses.
Karakter menurut Federick et al
(2006), 17 karakteristik yang melekat pada diri entrepeuner adalah:
1. Komitmen total, determinasi dan keuletan
2. Dorongan kuat untuk berprestasi
3. Berorientasi pada kesempatan dan tujuan
4. Inisiatif dan bertanggung jawab
5. Pengambilan keputusan yang persisten (percaya diri)
6. Mencari umpan balik
7. Internal locus of contol (pengendalian dan pengaruh
diri)
8. Toleransi terhadap ambigulitas
9. Pengambilan resiko yang terkalkulasi (perhitungan
yang matang)
10. Integritas kreabilitas
11. Toleransi terhadap kegagalan
12. Energi tingkat tinggi
13. Kreatif dan inovatif
14. Visi (menentukan eksistensi bisnis dimasa depan)
15. Independent (kebebasan dalam mengembangkan bisnis)
16. Percaya diri dan optimis
17. Membangun tim
Peluang
keuntungan dan kerugian menjadi entrepeneurship menurut Zimmerer (2008).
Keuntungan:
Peluang menentukan nasib sendiri, melakukan perubahan mencapai potensi
sepenuhnya, memperoleh keuntungan, berperan besar dalam masyarakat dan
memperoleh pengakuan serta melakukan sesuatu yang disukai dalam pengerjaannya.
Kerugian:
Ketidakpastian pendapatan , resiko kehilangan seluruh investasi, kerja lama dan
kerja keras, kualitas hidup yang rendah sampai bisnis mapan, tingkat stress
yang tinggi, tanggung jawab penuh, keputusasaan.
Beberapa
dorongan yang memicu seseorang untuk mengambil keputusan untuk menjadi
entrepeunership antara lain, karena seseorang kehilangan pekerjaannya,
memperoleh harta warisan dan gaya hidup. Seorang entrepeunership harus mampu
menciptakan ide produk dari hal yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari
(kreatif). Hasil penelitian menunjukan setiap orang dapat belajar menjadi
kreatif juga diajarkan teknik dan tingkah laku yang membantu untuk menghasilkan
ide-ide yang lebih banyak. Kemudian seorang entrepeunership juga harus mampu
melakukan inovasi yaitu kemampuan untuk mengaplikasikan solusi kreatif terhadap
masalah dan peluang dan melakukan hal-hal yang baru.
Dalam bab 4 buku Pengantar Entrepeunership
menjelaskan tentang rencana bisnis. Rencana bisnis bermanfaat bagi entrepreuner dan investor. Hal yang harus diperhatikan
dalam menyusun rencana bisnis adalah karakteristik usaha dan industri, struktur
keuangan, neraca keuangan, kualitas fitur unik dalam usaha dan rencana bisnis
secara keseluruhan. Rencana bisnis juga harus mempertimbangkan empat faktor
yang terkait pada suatu bisnis baru yaitu: manusia, peluang, konteks, serta
resiko dan penghargaan.
Analisis kelayakan bisnis yang dijelaskan dalam bab
5, yaitu adalah proses yang menentukan apakah ide yang muncul dari entrepeuner
dapat menjadi bisnis yang sukses. Tujuan dilakukannya analisis adalah untuk
menentukan apakah ide bisnis layak direalisasikan. Studi kelayakan merupakan
dasar untuk menyusun rencana bisnis. Analisis kelayakan dapat dikaji dari empat
aspek utama, yaitu: produk, industri dan pasar, organisasi dan keuangan. Ada
dua aspek utama dalam analisis ini yaitu kecakapan manajemen dan kecukupan
sumber daya. Aspek yang dikaji dalam analisis adalah uang kas, kinerja keuangan
dan kemenarikan keuangan secara menyeluruh dari bisnis yang akan dikembangkan.
Untuk memilih bentuk
kepemilikan usaha, terdapat delapan aspek yang harus di pertimbangkan yaitu:
1.
Pertimbangan pajak
2.
Kemampuan menyelesaikan kewajiban
3.
Kebutuhan modal awal dan masa depan
4.
Pengendalian
5.
Kemampuan managerial
6.
Tujuan bisnis
7.
Rencana suksesi manajemen
8.
Biaya pembentukan
Juga terdapat enam bentuk
pemilikan usaha yang utama, yaitu :
1. Perusahaan Perseorangan
Bentuk usaha yang dimiliki dan
di kendalikan oleh satu orang.
2. Firma
Persekutuan menjalankan usaha
secara bersama atas nama bersama. Tanggung jawab masing-masing anggota firma
dan resiko tidak terbatas.
3. Perseroan Komanditer (CV)
Suatu bentuk perjanjian kersama
untuk bekerjasama antara orang yang bersedia memipin dan bertanggungjawab penuh
dengan orang-orang yang hanya menaruh modal.
4. Perseroan Terbatas (PT)
Bentuk usaha yang secara hukum
dianggap sebagai entitas yang terpisah dari pemilik-pemiliknya dan modal
terdiri atas saham-saham.
5. Koperasi
Badan usaha berdasarkan asas
kekeluargaan dan gotong royong.
6. Yayasan
Badan hukum yang mempunyai
maksud dan tujuan sosial, keagamaan, dan kemanusiaan. Yang kekayaannya berasal
dari negara, bantuan luar negeri atau pihak lain.
Entrepreneur juga perlu memperhatikan aspek perijinan dalam pendirian
perusahaan dagang seperti Surat Izin Usaha Dagang (SIUP) adalah izin usaha yang
di keluarkan instansi pemerintah melalui dinas perindustrian dan perdagangan
Kota/Wilayah sesuai dengan domisili perusahaan.
Sedangkan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) adalah bukti bahwa perusahaan
atau badan usaha telah melakukan wajib daftar berdasarkan undang-undang. Aspek
penting lainnya adalah hak atas kekayaan Intelektual (hak cipta paten &
merk dagang). Untuk memulai sebuah usaha baru, entrepreneur membutuhkan
pembiayaan (dana) dalam jumlah tertentu.
Dalam garis besarnya jenis pendanaan dibagi menjadi dua, yaitu :
1.
Dana Ekuitas
Dana yang berasal dari
investasi pribadi milik perusahaan dan tidak menuntut penggantian. (tabungan
pribadi, dana dari teman atau keluarga, kerjasama dengan perusahaan lain,
penjualan saham kepada publik)
2.
Dana Hutang
Berasal dari pihak luar dan
menuntut adanya pengembalian dana dalam jangka waktu tertentu.
(pinjaman bank atau pinjaman
komersial)
Pada tahap selanjutnya, segimentasi
pasar, penentuan targer pasar, dan positioning merupakan rangkaian langkah
penting dalam menciptakan strategi buruan pemasaran. Kemudian mempersiapkan
Laporan laba rugi sebagai alat yang penting untuk pengoprasian suatu bisnis di
masa yang akan datang. Laporan laba rugi dibuat berdasarkan anggaran
operasional dan angaran modal yang telah disusun. Entrepreneur sebagai pemimpin
organisasi bertugas untuk mendorong karyawan bekerja keras dan membangun sikap
sportif. Juga memfasilitasi individu dan kelompok untuk bekerjasama secara
efektif.
Dalam proses menejemen sumberdaya manusia terdapat delapan proses yang
harus dilakukan, yaitu: Perencanaan sumber daya manusia, seleksi, orientasi,
pelatihan karyawan, menejemen kinerja karyawan, kompensasi dan benefit &
perkembangan karir. Kemudian juga seorang entrepreneur dapat melakukan ekspansi
bisnis dengan menempuh tiga kelompok strategi utama yaitu: Strategi pertumbuhan
intensif, intergratif, dan disersivikasi. (ansoff).
Dalam pembangunan bisnis juga terkenal dengan kata “Waralaba” yaitu suatu
sistem atau pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir. Di
Indonesia waralaba mulai dikenal pada tahun 1950’an. Pesatnya perkembangan
waralaba di Indonesia mendorong pemerintah mengeluarkan regulasi mengenai
Waralaba yaitu Pengaturan Pemerintah Republik nomor 42 tahun 2007. Empat faktor
yang perlu di perhatikan saat hendak berbisnis dengan membeli waralaba yaitu :
waralaba yang sudah matang, stabilitas keuangannya, pasar potensial dan profit.
PENUTUP
Kesimpulan dan Saran
Buku “Pengantar Entrepreneurship”
ini sangat di rekomendasikan untuk dibaca para pelaku bisnis maupun untuk
pemula yang akan memulai bisnis. Selain karena materi-materi yang di sajikan
lengkap dengan penjelasan rincian serta referensi yang lengkap. Mater-materi
dalam buku ini sebenarnya bukan bacaan ringan, tapi karena di bawakan dengan
bahasa yang mudah dimengerti, buku ini menjadi bacaan yang mengasyikkan dan tidak bosan untuk dibaca. Buku ini juga mendapat
apresiasi dari banyak petinggi negara, seperti Ketua DPR RI, Menko Kesra,
Meneg.Koprasi dan UKM, Mendiknas, Dirjen Dikti, Dr.(HC) Ir.Ciputra,
Drs.Susikto, dan Chairul Tanjung. Menurut kami hampir tidak ada kekurangan yang
berarti dalam buku ini. Semoga buku ini meningkatkan pengetahuan bagi para
pembacanya, dan menumbuhkan jiwa entrepreneur bagi generasi muda untuk
meningkatkan perekonomian bangsa.
Sekian,
Wassalamualaikum.wr.wb