Harus Pedulikah? Atau Dibiarkan
Saja?
BEKASI- Dean (19), yang merupakan
mahasiswi semester 5 di universitas swasta yang sering melancong ke Ibukota
dengan menggunakan angkutan umum, dan disini ia mengungkapkan mengenai kebimbangannya
untuk memberi uang untuk para gelandangan yang tak jarang mengamen bahkan
dengan terang-terangan meminta uang dengan cara halus dan sedikit memaksa pada
bus-bus kota. Salah satunya mengenai pengalamannya ketika menaiki bus jurusan Bekasi-Kota,
terhitung sudah ada 6 pengamen yang naik turun untuk mencoba mendapatkan
pundi-pundi uang, dari yang menyanyi hanya bermodalkan beras didalam botol,
sampai yang rela membawa alat-alat musik bahkan hanya bermodal suara layaknya
ancaman halus untuk sekedar mendapatkan uang. Dan sebagaimana umumnya yang kita
lihat, bahwa kisaran umuran merekapun beragam, namun rata-rata mereka yang mengamen
berada diusia produktif.
Seperti yang kita ketahui, bahwa
faktor ekonomi sangat banyak pengaruhnya pada kehidupan bangsa kita ini. Sedikitnya
lapangan kerja dan kurang memenuhinya sumber daya manusia merupakan
permasalahan yang mendukung faktor ekonomi tadi. Bisa dibilang kita tak lagi
asing dengan alasan klise kalau pencuri mencuri karena alasan ekonomi, terlalu
sering untuk didengar. Banyaknya bayang-bayang kehidupan mapan pada masyarakat desa
membuat mereka berbondong-bondong untuk mencari keberuntungan di Ibukota, namun
kadang bukan senanglah yang didapat melainkan sesat yang didapat, karena tidak
sedikit yang melakukan hal-hal yang tidak manusiawi hanya karena berharap mendapatkan
sesuap nasi.
“Mereka tak jarang memaksa, namun
tak jarang juga ada yang pasrah”, ujarnya. “Kalau memang layak di kasih uang
ya, saya kasih”, lanjut Dean. Namun melihat adanya anak-anak kecil yang tak
jarang bekerja untuk mengamen, Dean terkadang jadi ragu untuk memberi uang,
alasannya mereka terlalu kecil untuk dibuat haus akan uang dengan kerjaan
seperti itu. “Memang sih mungkin anak-anak itu berniat untuk membantu orang
tuanya, namun yang saya takutkan dengan saya memberi nantinya mereka jadi
kebiasaan”, jelas Dean mengungkapkan keraguannya untuk memberi uang pada
anak-anak yang mengamen. “Memang sih, balik lagi ke lingkungan keluarganya”,
ucap Dean yang disambut anggukan ringan dari saya. Lingkungan keluarga
merupakan lingkungan pertama yang sangat penting untuk membentuk pribadi yang
lebih tangguh untuk melanjutkan kehidupan yang lebih baik dan karena faktor
ekonomi tadi, kadang lingkungan keluarga bisa menjadi lingkungan kewaspadaan
bagi siapapun.