Laporan ini merupakan laporan yang lebih dari sekedar straight news dan depth news. Berita ini
adalah berita yang dikembangkan melalui sudut pandang dan opini sang wartawan
atau nara sumber yang kompeten atas berita yang muncul sebelumnya, sehingga
berita ini di gabungkan antara fakta antara fakta dan interpretasi. Dan
biasanya memberitakan laporan yang sifatnya memfokuskan pada isu, masalah atau
peristiwa kontroversial. Tapi dari keseluruhan fokus beritanya masih berbicara
mengenai fakta yang terbukti bukan sekedar opini. Wartawan diharuskan
menganalisis dan menjelaskan, maka dari itu tak jarang wartawan sering kali
mendapati masalah dalam pencarian fakta. Dan biasanya laporan ini dipusatkan
untuk menjawab pertanyaan mengapa. Dan karena bergantung pada penilaian pada
nilai dan fakta berita, maka pembaca sering menyebutnya dengan ‘opini’.
Contoh :
BENARKAH MAKANAN KALENG
ASAL THAILAND MENGANDUNG VIRUS HIV?
Rumor yang
beredar melalui blackberry messenger di kalangan masyarakat akhir-akhir ini
menyatakan bahwa makanan kaleng asal Thailand mengandung virus HIV.
Berikut ini
merupakan isi rumor yang beredar di masyarakat:
"Beli
makanan kalengan jangan beli dari negara tetangga (Thailand).
(diumumkan
pada hari ini tanggal 26 Agustus 2013 pukul 10.01)
** Rab, 28
Agu 11:28 **
Pemberitahuan
genting dan penting: teman-teman dan keluarga tercinta, hati-hati konsumsi buah
kaleng, khususnya buah kaleng produksi Thailand, karena 200 lebih penderita
AIDS di Thailand dibawah pemimpin penderita AIDS menyerbu masuk ke
pabrik-pabrik buah kaleng dan meneteskan darah bervirus. Mereka ke tempat pengolahan buah kaleng dalam
pabrik-pabrik tersebut, hal ini sudah diakui kebenarannya oleh dinas kesehatan
setempat. Dan untuk menghindari bertambah korban; produk buah2 seperti
rambutan, puding mangga, lengkeng, ling Zi, ma yu dan lain-lain sudah
diturunkan dari rak supermarket. Setelah terima info ini mohon di BC ke kontak2
anda! Mencegah selamanya lebih efektif daripada mengobati."
Dengan
adanya pesan di atas perlu adanya sikap
kehati-hatian dari diri kita agar dapat lebih cermat lagi dalam memilah makanan
yang akan kita konsumsi. Benar atau tidaknya berita tersebut setidaknya dapat
kita jadikan pelajaran, dan menganggapi
adanya berita seperti ini alangkah lebih baiknya kita mengonsumsi makanan segar
yang alami agar kesehatan tubuh kita dapat terjamin. (sumber : http://zulhajnie.blogspot.co.id/)
Referensi:
- Willing, S. (2010). Laporan Interpretatif. In Jurnalistik; Petunjuk Teknis Menulis Berita (p. 105). Jakarta: Erlangga.
- http://zulhajnie.blogspot.co.id/2014/11/berita-interpretatif.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar