Senin, 06 Oktober 2014

Tugas Softskill (Ilmu Sosial Dasar)

TUGAS III
A.      PERTUMBUHAN INDIVIDU
1.      PENGERTIAN INDIVIDU
Individu merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial, individu berarti juga bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Sebagai contoh, suatu keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Ayah merupakan individu dalam kelompok sosial tersebut, yang sudah tidak dapat dibagi lagi ke dalam satuan yang lebih kecil.
Pada dasarnya, setiap individu memiliki ciri-ciri yang berbeda. Individu yang saling bergabung akan membentuk kelompok atau masyarakat. Individu tersebut akan memiliki karakteristik yang sama dengan kelompok dimana dirinya bergabung.

Pengertian Individu Menurut Para Ahli
1. Menurut Marthen Luter
Individu berasal dari kata individum (Latin), yaitu satuan kecil yang tidak dapat dibagi lagi. Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri sendiri. Individu sebagai mahkluk ciptaan tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa, rasio, dan rukun.
Raga, merupakan bentuk jasad manusia yang khas yang dapat membedakan antara individu yang satu dengan yang lain, sekalipun dengan hakikat yang sama.
Rasa, merupakan perasaan manusia yang dapat menangkap objek gerakan dari benda-benda isi alam semesta atau perasaan yang menyangkut dengan keindahan
Rasio atau akal pikiran, merupakan kelengkapan manusia untuk mengembangkan diri, mengatasi segala sesuatu yang diperlukan dalam diri tiap manusia dan merupakan alat untuk mencerna apa yang diterima oleh panca indera.
Rukun atau pergaulan hidup, merupakan bentuk sosialisasi dengan manusia dan hidup berdampingan satu sama lain secara harmonis, damai dan saling melengkapi. Rukun inilah yang dapat membantu manusia untuk membentuk suatu kelompok sosial yang sering disebut masyarakat.
2. Menurut Viniagustia
Merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyataan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas.

2.      PENGERTIAN PERTUMBUHAN
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan "per waktu unit" untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia.

Dalam ilmu Biologi, pertumbuhan di definiskan sebagai berikut:
Pertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran, volume dan massa yang bersifat irreversible(tidak dapat balik) karena adanya pembesaran sel dan pertambahan jumlah sel akibat adanya proses pembelahan sel. Pertumbuhan dapat dinyatakan secara kuantitatif karena pertumbuhan dapat diketahui dengan cara melihat perubahan yang terjadi pada makhluk hidup yang bersangkutan. Contohnya adalah pertumbuhan pada tumbuhan dapat di lihat dengan adanya perubahan tinggi babatang, menghitung jumlah daun, jumlah bunga, dll.

3.      FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk baik pertambahan maupun penurunannya. Secara umum ada tiga faktor utama demografi yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk, di antaranya sebagai berikut:
1.Kelahiran (Fertilitas)
Kelahiran adalah istilah dalam demografi yang mengindikasikan jumlah anak yang dilahirkan hidup, atau dalam pengertian lain fasilitas adalah hasil produksi yang nyata dari fekunditas seorang wanita. Berikun ini penjelasan mengenai pengukuran fertilitas:
a.Pengukuran fasilitas tahunan adalah pengukuran kelahiran bayi pada tahun tertentu dihubungkan dengan jumlah penduduk pada tahun tersebut. Adapun ukuran-ukuran fertilitas tahunan adalah:
- Tingkat fertilitas kasar (crude birth rate) adalah banyaknya kelahiran hidup pada satu tahun tertentu tiap 1000 penduduk.
- Tingkat fertilitas umum (general fertility rate) adalah jumlah kelahiran hidup per-1000 wanita usia reproduksi (usia 14-49 atau 14-44 tahun) pada tahun tertentu.
- Tingkat fertilitas menurut umur (age specific fertility rate) adalah perhitungan tingkat fertilitas perempuan pada tiap kelompok umur dan tahun tertentu.
- Tingkat ferlititas menurut ukuran urutan penduduk (birth order specific fertility rates) adalah perhitungan fertilitas menurut urutan kelahiran bayi oleh wanita pada umur dan tahun tertentu.
b.Pengukuran fertilitas komulatif adalah pengukuran jumlah rata-rata anak yang dilahirkan oleh seorang perempuan hingga mengakhiri batas usia suburnya.Adapun ukurannya adalah:
- Tingkat fertilitas total adalah jumlah kelahiran hidup laki-laki dan perempuan jumlah tiap 1000 penduduk yang hidup hingga akhir masa reproduksinya dengan catatan tidak ada seorang perempuan yang meninggal sebelum mengakhiri masa reproduksinya dan tingkat fertilitas menurut umur tidak berubah pada priode waktu tertentu.
- Gross reproduction rates adalah jumlah kelahiran bayi perempuan oleh 1000 perempuan sepanjang masa reproduksinya dengan catatan tidak ada seorang perempuan yang meninggal sebelum mengakhiri masa produksinya.
2. Kematian (mortalitas)
Kematian adalah ukuran jumlah kematian umumnya karena akibat yang spesifik pada suatu populasi. Mortalitas khusus mengekspresikan pada jumlah satuan kematian per- 1000 individu per-tahun, hingga rata-rata mortalitas sebesar 9,5 berarti pada populasi 100.000 terdapat 950 kematian per-tahun.
3. Perpindahan (migrasi)
Migrasi adalah peristiwa berpindahnya suatu organisme dari suatu tempat ke tempat lainnya. Dalam banyak kasus organisme bermigrasi untuk mencari sumber cadangan makanan yang baru untuk menghindari kelangkaan yang mungkin terjadi karena datangnya musim dingin atau kerana over populasi.

B.      KELUARGA
1.      PENGERTIAN KELUARGA
Keluarga (bahasa Sanskerta: "kulawarga"; "ras" dan "warga" yang berarti "anggota") adalah lingkungan yang terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah.
Keluarga sebagai kelompok sosial terdiri dari sejumlah individu, memiliki hubungan antar individu, terdapat ikatan, kewajiban, tanggung jawab di antara individu tersebut.
Keluarga adalah rumah tangga yang memiliki hubungan darah atau perkawinan atau menyediakan terselenggaranya fungsi-fungsi instrumental mendasar dan fungsi-fungsi ekspresif keluarga bagi para anggotanya yang berada dalam suatu jaringan. Fitzpatrick (2004), memberikan pengertian keluarga dengan cara meninjaunya berdasarkan tiga sudut pandang yang berbeda, yaitu pengertian keluarga secara struktural, pengertian keluarga secara fungsional, dan pengertian keluarga secara intersaksional. Berikut ini masing-masing penjelasannya:
·         Pengertian Keluarga secara Struktural: Keluarga didefenisikan berdasarkan kehadiran atau ketidakhadiran anggota keluarga, seperti orang tua, anak, dan kerabat lainnya. Defenisi ini memfokuskan pada siapa yang menjadi bagian dari keluarga. Dari perspektif ini dapat muncul pengertian tentang keluarga sebaga asal-usul (families of origin), keluarga sebagai wahana melahirkan keturunan (families of procreation), dan keluarga batih (extended family).
·         Pengertian Keluarga secara Fungsional: Keluarga didefenisikan dengan penekanan pada terpenuhinya tugas-tugas dan fungsi-fungsi psikososial. Fungsi-fungsi tersebut mencakup perawatan, sosialisasi pada anak, dukungan emosi dan materi, dan pemenuhan peran-peran tertentu. Defenisi ini memfokuskan pada tugas-tugas yang dilakukan oleh keluarga.
·         Pengertian Keluarga secara Transaksional: Keluarga didefenisikan sebagai kelompok yang mengembangkan keintiman melalui perilaku-perilaku yang memunculkan rasa identitas sebagai keluarga (family identity), berupa ikatan emosi, pengalaman historis, maupun cita-cita masa depan. Defenisi ini memfokuskan pada bagaimana keluarga melaksanakan fungsinya.
Secara keseluruhan pengertian keluarga menurut beberapa ahli berikut untuk menambah pengetahuan :
·         Menurut Gillis, keluarga adalah sebagaimana sebuah kesatuan yang kompleks dengan atribut yang dimiliki tetapi terdiri dari beberapa komponen yang masing-masing mempunyai sebagaimana individu.
·         Menurut Duval dan Logan, keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budayanya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial tiap anggota keluarga.
·         Menurut Deoartement Kesehatan RI, keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
·         Menurut Narwoko dan Suyanto, keluarga adalah lembaga sosial dari mana semua lembaga atau pranata sosial lainnya berkembang.
·         Menurut Bailon dan Maglaya, keluarga adalah dua atau lebih individu yang tinggal dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lainnya, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.
·         Menurut BkkbN, keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri atau suami istri dan anak-anaknya atau ibu dan anak-anaknya.
·         Menurut Salvicion dan Celis, dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung dalam hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, dihidupnya dalam satu rumah tangga, karena berinteraksi satu sama lain dan dalam peranannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.
Selain beberapa pengertian keluarga menurut para ahli diatas, seorang ahli bernama Fitzpatrick memberikan pengertian keluarga yang ditinjau dari tiga sudut pandang yang berbeda, yakni pengertian secara struktural, pengertian secara fungsional, dan pengertian secara interaksional. Secara struktural, keluarga didefinisikan berdasarkan kehadiran dan ketidakhadiran anggota keluarga, seperti orang tua,anak, dan kerabat lainnya. Secara fungsional, keluarga didefinisikan dengan penekanan pada terpenuhinya tugas-tugas dan fungsi-fungsi psikososial. Fungsi-fungsi tersebut mencangkup perawatan, sosialisasi pada anak, dukungan emosi dan materi, dan pemenuhan peran-peran tertentu. Secara interaksional, keluarga didefinisikan sebagai kelompok yang mengembangkan keintiman melalui perilaku-perilaku yang memunculkan rasa identitas sebagai keluarga (family identity), berupa ikatan emosi, pengalaman historis, maupun cita-cita masa depan.
2.      FUNGSI KELUARGA
Fungsi keluarga menurut Friedman 1998 (dalam Setiawati & Santun, 2008) adalah :
a)    Fungsi Afektif
Fungsi afektif adalah fungsi internal  keluarga sebagai dasar kekuatan keluarga. Didalamnya terkait dengan saling mengasihi, saling mendukung dan saling menghargai antar anggota kelurga.
b)    Fungsi Sosialisasi
Fungsi sosialisasi adalah fungsi yang mengembangkan proses interaksi dalam keluarga. Sosialisasi dimulai sejak lahir dan keluarga merupakan tempat individu untuk belajar bersosialisasi
c)    Fungsi Reproduksi
Fungsi reproduksi adalah fungsi keluarga untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan menambah sumber daya manusia.
d)    Fungsi Ekomomi
Fungsi ekonomi adalah fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarganya yaitu : sandang, pangan dan papan.



e)    Fungsi Perawatan Kesehatan
Fungsi perawatan kesehatan adalah fungsi keluarga untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan dan merawat anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan.

Sedangkan menurut BkkbN fungsi keluarga dibagi menjadi 8 fungsi, yakni:
1.      Fungsi Agama
Keluarga dikembangkan untuk mampu menjadi wahana yang pertama dan utama untuk membawaseluruh anggotanya melaksanakan ibadah dengan penuh keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan YME.
2.      Fungsi Sosial Budaya
Keluarga dikembangkan sebagai wahana untuk melestarikan budaya nasional yang luhur dan bermartabat.
3.      Fungsi Cinta & Kasih Sayang
Keluarga menjadi wahana pertama dan utama untuk menumbuhkan cinta kasih antar sesama anggotanya, antar orang tua dan pasangannya, antar anak dengan orang tua dan sesama anak sendiri.
4.      Fungsi Perlindungan
Keluarga menjadi pelindung pertama, utama dan kokoh dalam memberikan keteladanan kepada anak-anak dan keturunannya.
5.      Fungsi Rerproduksi
Keluarga menjadi pengatur reproduksi keturunan secara sehat dan berencana, sehingga anak-anak yang dilhirkan menjadi generasi penerus yang berkualitas.
6.      Fungsi Sosialisasi & Pendidikan
Keluarga berfungsi sebagai sekolah dan guru pertama dan utamadalam mengantarkan anak-anak untuk menjadi panutan masyarakat luas dan dirinya sendiri.
7.      Fungsi Ekonomi
Keluarga menyiapkan dirinya untuk menjadi sebuah unit yang mandiri dan sanggup untuk meningkatkan kesejahteraan lahir dan batinnya dengan penuh kemandirian.
8.      Fungsi Lingkungan
Keluarga siap dan sanggup untuk memelihara kelestarian lingkungan untuk memberikan yang terbaik kepada anak dan cucu dimasa yang akan mendatang.




3.      CERITAKAN TENTANG KELUARGA
Cerita tentang keluargaku akan dimulai dari sosok pemimpin keluarga yang sangat adil dan bijaksana, yakni sebagaimana yang sering saya panggil dengan panggilan ‘papah’. Tofik Hidayat, beliau adalah sosok terhebat yang ada dalam keluarga saya, beliau lahir pada 45 tahun yang lalu di Brebes, Jawa Tengah. Papah saya yang berprofesi sebagai wirausahawan kerambak kulit sapi tentunya memiliki penghasilan yang cukup untuk menghidupi keluarga. Lalu selanjutnya ada sosok wanita hebat pula yang selalu mendampingi papah saya, yakni yang saya selalu panggil dengan panggilan ‘mamah’. Beliau wanita hebat yang mampu mendidik anak-anaknya menjadi pribadi yang bisa dibanggakan, beliau lahir pada 36 tahun yang lalu di Jampang Kulon, Sukabumi, Jawa Barat. Mamah saya berprofesi sebagai IRT (Ibu Rumah Tangga) biasa dimana ia bisa mengontrol penuh keadaan anak-anaknya. Saya terdiri dari 3 bersaudara, kakak saya perempuan umurnya tertaut 3 tahun lebih tua daripada saya sekarang sudah berkeluarga,  suaminya seorang polisi daerah Tegal Jawa Tengah dan sekarang ia menetap di Tegal bersama suaminya. Saya adalah anak tengah, yang masih berusaha menuntut ilmu dan berusaha menggapai mimpi sembari mengalahkan rasa pesimis yang selalu datang ketika tugas-tugas dan mata kuliah datang menghampiri, dan masih berusaha untuk menjadi sosok yang bisa dibanggakan dikeluarga nantinya. Dan anggota yang terakhir adalah adik laki-laki saya yang lahir 11 tahun yang lalu, dia adalah sosok yang ambisius untuk hal apapun yang sedang ia inginkan, ia sangat berambisi untuk menjadi seorang penghafal Al-Qur’an dan usahanya untuk menggapai mimpinya ia buat nyata dengan keputusan untuk pergi bermukim (mondok) tahun depan nanti dimana ia menduduki sekolah tingkat pertama. Keluarga yang sederhana ini membuat saya menjadi pribadi yang lebih peka akan diri sendiri maupun lingkungan sekitar, sebenarnya masih banyak sosok-sosok yang sangat saya sayangi keberadaannya ada disisi saya,yang membuat saya menjadi pribadi yang lebih baik daripda sebelumnya namun kecil dari kilasan cerita keluarga ini saya rasa sudah lebih dari cukup.

4.      REFERENSI
Lestari, Sri. 2012. Psikologi Keluarga: Penanaman Nilai dan Penanganan Konflik dalam Keluarga. Jakarta: Prenada Media Group


Tidak ada komentar:

Posting Komentar