TUGAS III
A. PERTUMBUHAN
INDIVIDU
1. PENGERTIAN
INDIVIDU
Individu merupakan unit terkecil
pembentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial, individu berarti juga bagian terkecil
dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang
lebih kecil. Sebagai contoh, suatu keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak.
Ayah merupakan individu dalam kelompok sosial tersebut, yang sudah tidak dapat
dibagi lagi ke dalam satuan yang lebih kecil.
Pada dasarnya, setiap individu memiliki
ciri-ciri yang berbeda. Individu yang saling bergabung akan membentuk kelompok
atau masyarakat. Individu tersebut akan memiliki karakteristik yang sama dengan
kelompok dimana dirinya bergabung.
Pengertian Individu Menurut Para
Ahli
1. Menurut Marthen Luter
Individu berasal dari kata
individum (Latin), yaitu satuan kecil yang tidak dapat dibagi lagi. Individu
menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri sendiri. Individu
sebagai mahkluk ciptaan tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh
kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa, rasio, dan rukun.
Raga, merupakan bentuk jasad
manusia yang khas yang dapat membedakan antara individu yang satu dengan yang
lain, sekalipun dengan hakikat yang sama.
Rasa, merupakan perasaan manusia
yang dapat menangkap objek gerakan dari benda-benda isi alam semesta atau
perasaan yang menyangkut dengan keindahan
Rasio atau akal pikiran, merupakan
kelengkapan manusia untuk mengembangkan diri, mengatasi segala sesuatu yang
diperlukan dalam diri tiap manusia dan merupakan alat untuk mencerna apa yang
diterima oleh panca indera.
Rukun atau pergaulan hidup,
merupakan bentuk sosialisasi dengan manusia dan hidup berdampingan satu sama
lain secara harmonis, damai dan saling melengkapi. Rukun inilah yang dapat
membantu manusia untuk membentuk suatu kelompok sosial yang sering disebut
masyarakat.
2. Menurut Viniagustia
Merupakan suatu sebutan yang dapat
dipakai untuk menyataan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas.
2. PENGERTIAN
PERTUMBUHAN
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu,
dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah
populasi menggunakan "per waktu unit" untuk pengukuran. Sebutan
pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada
manusia, dan sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai
pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk
dunia.
Dalam ilmu Biologi, pertumbuhan di definiskan sebagai
berikut:
Pertumbuhan adalah proses
pertambahan ukuran, volume dan massa yang bersifat irreversible(tidak dapat
balik) karena adanya pembesaran sel dan pertambahan jumlah sel akibat adanya
proses pembelahan sel. Pertumbuhan dapat dinyatakan secara kuantitatif karena
pertumbuhan dapat diketahui dengan cara melihat perubahan yang terjadi pada
makhluk hidup yang bersangkutan. Contohnya adalah pertumbuhan pada tumbuhan
dapat di lihat dengan adanya perubahan tinggi babatang, menghitung jumlah daun,
jumlah bunga, dll.
3. FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk baik pertambahan
maupun penurunannya. Secara umum ada tiga faktor utama demografi yang
mempengaruhi pertumbuhan penduduk, di antaranya sebagai berikut:
1.Kelahiran (Fertilitas)
Kelahiran adalah istilah dalam demografi yang mengindikasikan
jumlah anak yang dilahirkan hidup, atau dalam pengertian lain fasilitas adalah
hasil produksi yang nyata dari fekunditas seorang wanita. Berikun ini
penjelasan mengenai pengukuran fertilitas:
a.Pengukuran fasilitas tahunan adalah pengukuran kelahiran
bayi pada tahun tertentu dihubungkan dengan jumlah penduduk pada tahun
tersebut. Adapun ukuran-ukuran fertilitas tahunan adalah:
- Tingkat fertilitas kasar (crude birth rate) adalah
banyaknya kelahiran hidup pada satu tahun tertentu tiap 1000 penduduk.
- Tingkat fertilitas umum (general fertility rate) adalah
jumlah kelahiran hidup per-1000 wanita usia reproduksi (usia 14-49 atau 14-44
tahun) pada tahun tertentu.
- Tingkat fertilitas menurut umur (age specific fertility
rate) adalah perhitungan tingkat fertilitas perempuan pada tiap kelompok umur
dan tahun tertentu.
- Tingkat ferlititas menurut ukuran urutan penduduk (birth
order specific fertility rates) adalah perhitungan fertilitas menurut urutan
kelahiran bayi oleh wanita pada umur dan tahun tertentu.
b.Pengukuran fertilitas komulatif adalah pengukuran jumlah
rata-rata anak yang dilahirkan oleh seorang perempuan hingga mengakhiri batas
usia suburnya.Adapun ukurannya adalah:
- Tingkat fertilitas total adalah jumlah kelahiran hidup
laki-laki dan perempuan jumlah tiap 1000 penduduk yang hidup hingga akhir masa
reproduksinya dengan catatan tidak ada seorang perempuan yang meninggal sebelum
mengakhiri masa reproduksinya dan tingkat fertilitas menurut umur tidak berubah
pada priode waktu tertentu.
- Gross reproduction rates adalah jumlah kelahiran bayi
perempuan oleh 1000 perempuan sepanjang masa reproduksinya dengan catatan tidak
ada seorang perempuan yang meninggal sebelum mengakhiri masa produksinya.
2. Kematian (mortalitas)
Kematian adalah ukuran jumlah kematian umumnya karena akibat
yang spesifik pada suatu populasi. Mortalitas khusus mengekspresikan pada
jumlah satuan kematian per- 1000 individu per-tahun, hingga rata-rata
mortalitas sebesar 9,5 berarti pada populasi 100.000 terdapat 950 kematian
per-tahun.
3. Perpindahan (migrasi)
Migrasi adalah peristiwa berpindahnya suatu organisme dari
suatu tempat ke tempat lainnya. Dalam banyak kasus organisme bermigrasi untuk
mencari sumber cadangan makanan yang baru untuk menghindari kelangkaan yang
mungkin terjadi karena datangnya musim dingin atau kerana over populasi.
B. KELUARGA
1. PENGERTIAN
KELUARGA
Keluarga (bahasa Sanskerta:
"kulawarga"; "ras" dan "warga" yang berarti
"anggota") adalah lingkungan yang terdapat beberapa orang yang masih
memiliki hubungan darah.
Keluarga sebagai kelompok sosial
terdiri dari sejumlah individu, memiliki hubungan antar individu, terdapat
ikatan, kewajiban, tanggung jawab di antara individu tersebut.
Keluarga adalah rumah tangga yang
memiliki hubungan darah atau perkawinan atau menyediakan terselenggaranya
fungsi-fungsi instrumental mendasar dan fungsi-fungsi ekspresif keluarga bagi
para anggotanya yang berada dalam suatu jaringan. Fitzpatrick (2004),
memberikan pengertian keluarga dengan cara meninjaunya berdasarkan tiga sudut
pandang yang berbeda, yaitu pengertian keluarga secara struktural, pengertian
keluarga secara fungsional, dan pengertian keluarga secara intersaksional.
Berikut ini masing-masing penjelasannya:
·
Pengertian Keluarga secara Struktural: Keluarga
didefenisikan berdasarkan kehadiran atau ketidakhadiran anggota keluarga,
seperti orang tua, anak, dan kerabat lainnya. Defenisi ini memfokuskan pada
siapa yang menjadi bagian dari keluarga. Dari perspektif ini dapat muncul
pengertian tentang keluarga sebaga asal-usul (families of origin), keluarga
sebagai wahana melahirkan keturunan (families of procreation), dan keluarga
batih (extended family).
·
Pengertian Keluarga secara Fungsional: Keluarga
didefenisikan dengan penekanan pada terpenuhinya tugas-tugas dan fungsi-fungsi
psikososial. Fungsi-fungsi tersebut mencakup perawatan, sosialisasi pada anak,
dukungan emosi dan materi, dan pemenuhan peran-peran tertentu. Defenisi ini
memfokuskan pada tugas-tugas yang dilakukan oleh keluarga.
·
Pengertian Keluarga secara Transaksional: Keluarga
didefenisikan sebagai kelompok yang mengembangkan keintiman melalui
perilaku-perilaku yang memunculkan rasa identitas sebagai keluarga (family
identity), berupa ikatan emosi, pengalaman historis, maupun cita-cita masa
depan. Defenisi ini memfokuskan pada bagaimana keluarga melaksanakan fungsinya.
Secara
keseluruhan pengertian keluarga menurut beberapa ahli berikut untuk menambah
pengetahuan :
·
Menurut Gillis, keluarga adalah sebagaimana sebuah
kesatuan yang kompleks dengan atribut yang dimiliki tetapi terdiri dari
beberapa komponen yang masing-masing mempunyai sebagaimana individu.
·
Menurut Duval dan Logan, keluarga adalah sekumpulan
orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan,
mempertahankan budayanya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental,
emosional, serta sosial tiap anggota keluarga.
·
Menurut Deoartement Kesehatan RI, keluarga merupakan
unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa
orang yang terkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah satu atap dalam keadaan
saling ketergantungan.
·
Menurut Narwoko dan Suyanto, keluarga adalah lembaga
sosial dari mana semua lembaga atau pranata sosial lainnya berkembang.
·
Menurut Bailon dan Maglaya, keluarga adalah dua atau
lebih individu yang tinggal dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan
darah, perkawinan atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang
lainnya, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan
suatu budaya.
·
Menurut BkkbN, keluarga adalah unit terkecil dalam
masyarakat yang terdiri dari suami istri atau suami istri dan anak-anaknya atau
ibu dan anak-anaknya.
·
Menurut Salvicion dan Celis, dalam keluarga terdapat
dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung dalam hubungan darah, hubungan
perkawinan atau pengangkatan, dihidupnya dalam satu rumah tangga, karena
berinteraksi satu sama lain dan dalam peranannya masing-masing dan menciptakan
serta mempertahankan suatu kebudayaan.
Selain
beberapa pengertian keluarga menurut para ahli diatas, seorang ahli bernama
Fitzpatrick memberikan pengertian keluarga yang ditinjau dari tiga sudut
pandang yang berbeda, yakni pengertian secara struktural, pengertian secara
fungsional, dan pengertian secara interaksional. Secara struktural, keluarga
didefinisikan berdasarkan kehadiran dan ketidakhadiran anggota keluarga,
seperti orang tua,anak, dan kerabat lainnya. Secara fungsional, keluarga
didefinisikan dengan penekanan pada terpenuhinya tugas-tugas dan fungsi-fungsi
psikososial. Fungsi-fungsi tersebut mencangkup perawatan, sosialisasi pada
anak, dukungan emosi dan materi, dan pemenuhan peran-peran tertentu. Secara
interaksional, keluarga didefinisikan sebagai kelompok yang mengembangkan
keintiman melalui perilaku-perilaku yang memunculkan rasa identitas sebagai
keluarga (family identity), berupa ikatan emosi, pengalaman historis, maupun
cita-cita masa depan.
2. FUNGSI
KELUARGA
Fungsi keluarga menurut Friedman 1998 (dalam Setiawati &
Santun, 2008) adalah :
a) Fungsi Afektif
Fungsi afektif adalah fungsi internal keluarga sebagai dasar kekuatan keluarga.
Didalamnya terkait dengan saling mengasihi, saling mendukung dan saling
menghargai antar anggota kelurga.
b) Fungsi
Sosialisasi
Fungsi sosialisasi adalah fungsi yang mengembangkan proses
interaksi dalam keluarga. Sosialisasi dimulai sejak lahir dan keluarga
merupakan tempat individu untuk belajar bersosialisasi
c) Fungsi Reproduksi
Fungsi reproduksi adalah fungsi keluarga untuk meneruskan
kelangsungan keturunan dan menambah sumber daya manusia.
d) Fungsi Ekomomi
Fungsi ekonomi adalah fungsi keluarga untuk memenuhi
kebutuhan seluruh anggota keluarganya yaitu : sandang, pangan dan papan.
e) Fungsi Perawatan
Kesehatan
Fungsi perawatan kesehatan adalah fungsi keluarga untuk
mencegah terjadinya masalah kesehatan dan merawat anggota keluarga yang
mengalami masalah kesehatan.
Sedangkan menurut BkkbN fungsi keluarga dibagi menjadi 8
fungsi, yakni:
1. Fungsi
Agama
Keluarga dikembangkan untuk mampu menjadi wahana yang pertama
dan utama untuk membawaseluruh anggotanya melaksanakan ibadah dengan penuh
keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan YME.
2. Fungsi
Sosial Budaya
Keluarga dikembangkan sebagai wahana untuk melestarikan
budaya nasional yang luhur dan bermartabat.
3. Fungsi
Cinta & Kasih Sayang
Keluarga menjadi wahana pertama dan utama untuk menumbuhkan
cinta kasih antar sesama anggotanya, antar orang tua dan pasangannya, antar
anak dengan orang tua dan sesama anak sendiri.
4. Fungsi
Perlindungan
Keluarga menjadi pelindung pertama, utama dan kokoh dalam
memberikan keteladanan kepada anak-anak dan keturunannya.
5. Fungsi
Rerproduksi
Keluarga menjadi pengatur reproduksi keturunan secara sehat
dan berencana, sehingga anak-anak yang dilhirkan menjadi generasi penerus yang
berkualitas.
6. Fungsi
Sosialisasi & Pendidikan
Keluarga berfungsi sebagai sekolah dan guru pertama dan
utamadalam mengantarkan anak-anak untuk menjadi panutan masyarakat luas dan
dirinya sendiri.
7. Fungsi
Ekonomi
Keluarga menyiapkan dirinya untuk menjadi sebuah unit yang
mandiri dan sanggup untuk meningkatkan kesejahteraan lahir dan batinnya dengan
penuh kemandirian.
8. Fungsi
Lingkungan
Keluarga siap dan sanggup untuk memelihara kelestarian lingkungan
untuk memberikan yang terbaik kepada anak dan cucu dimasa yang akan mendatang.
3. CERITAKAN
TENTANG KELUARGA
Cerita tentang keluargaku akan dimulai dari sosok pemimpin
keluarga yang sangat adil dan bijaksana, yakni sebagaimana yang sering saya
panggil dengan panggilan ‘papah’. Tofik Hidayat, beliau adalah sosok terhebat
yang ada dalam keluarga saya, beliau lahir pada 45 tahun yang lalu di Brebes,
Jawa Tengah. Papah saya yang berprofesi sebagai wirausahawan kerambak kulit
sapi tentunya memiliki penghasilan yang cukup untuk menghidupi keluarga. Lalu
selanjutnya ada sosok wanita hebat pula yang selalu mendampingi papah saya,
yakni yang saya selalu panggil dengan panggilan ‘mamah’. Beliau wanita hebat
yang mampu mendidik anak-anaknya menjadi pribadi yang bisa dibanggakan, beliau
lahir pada 36 tahun yang lalu di Jampang Kulon, Sukabumi, Jawa Barat. Mamah saya
berprofesi sebagai IRT (Ibu Rumah Tangga) biasa dimana ia bisa mengontrol penuh
keadaan anak-anaknya. Saya terdiri dari 3 bersaudara, kakak saya perempuan
umurnya tertaut 3 tahun lebih tua daripada saya sekarang sudah
berkeluarga, suaminya seorang polisi
daerah Tegal Jawa Tengah dan sekarang ia menetap di Tegal bersama suaminya.
Saya adalah anak tengah, yang masih berusaha menuntut ilmu dan berusaha
menggapai mimpi sembari mengalahkan rasa pesimis yang selalu datang ketika
tugas-tugas dan mata kuliah datang menghampiri, dan masih berusaha untuk
menjadi sosok yang bisa dibanggakan dikeluarga nantinya. Dan anggota yang
terakhir adalah adik laki-laki saya yang lahir 11 tahun yang lalu, dia adalah
sosok yang ambisius untuk hal apapun yang sedang ia inginkan, ia sangat berambisi
untuk menjadi seorang penghafal Al-Qur’an dan usahanya untuk menggapai mimpinya
ia buat nyata dengan keputusan untuk pergi bermukim (mondok) tahun depan nanti
dimana ia menduduki sekolah tingkat pertama. Keluarga yang sederhana ini
membuat saya menjadi pribadi yang lebih peka akan diri sendiri maupun
lingkungan sekitar, sebenarnya masih banyak sosok-sosok yang sangat saya
sayangi keberadaannya ada disisi saya,yang membuat saya menjadi pribadi yang
lebih baik daripda sebelumnya namun kecil dari kilasan cerita keluarga ini saya
rasa sudah lebih dari cukup.
4. REFERENSI
Lestari, Sri. 2012. Psikologi Keluarga: Penanaman Nilai dan
Penanganan Konflik dalam Keluarga. Jakarta: Prenada Media Group
Tidak ada komentar:
Posting Komentar